SEBANI. Serentak dan terus menerus, merupakan kunci dalam pengendalian hama tikus. Demikian juga yang dilakukan oleh teman-teman petani di Poktan Sebani – Desa Sebani – Kecamatan Sumobito. Telah melakukan pengendalian tikus sejak dini dengan berbagai cara, mulai dari sanitasi lingkungan, pengumpanan, pengemposan dan regu tembak. Populasi tikus di lahan sawah cukup tinggi. Salah satu penyebabnya adalah tidak seimbangnya ekosistem pada lahan. Predator pemangsa tikus (misal: ular) sudah mulai berkurang karena diburu. Upaya dalam pengembalian keseimbangan ekosistem pada lahan dilakukan dengan memasang pagupon Burung Hantu di bentangan hamparan lahan. Burung Hantu merupakan salah satu pemangsa tikus.
Rabu, 17 Juni 2020 anggota petani Poktan Sebani yang diketuai oleh Bapak Djandji melaksanakan Kegiatan ”Gerdal OPT Tikus Padat Karya” yang merupakan kegiatan dari Kementrian Pertanian melalui Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. Gerdal menggunakan regu tembak (sniper) dimulai jam 19.00 WIB. Turut hadir pada kegiatan tersebut adalah Bapak Sutami selaku Koordinator POPT Kabupaten Jombang, POPT Kecamatan Sumobito, Korwil PPL Kecamatan Sumobito dan PPL Kecamatan Sumobito

Anggota petani sangat antusias dan semangat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Dalam waktu beberapa jam sudah mendapat 58 ekor tikus. Pengendalian OPT Tikus dengan tembak sejauh ini dirasakan cukup efektif oleh para petani. Pelaksanaannya malam hari, karena sebagian besar tikus menyerang pertanaman pada malam hari. Dengan mengenali sifat-sifat tikus diharapkan dapat melakukan pengendalian secara tepat. (Ika Kurnia Setyorini – PPL Kec. Sumobito)
#Sumobitobangkit
#Humaskecsumobito