SARIREJO-TRAWASAN. Sebelum mengawali musim tanam MK I tahun 2020, sejak akhir Bulan Mei 2020 anggota petani di Poktan Sarirejo – Desa Trawasan sudah melakukan Gerakan Pengendalian OPT Tikus. Dilakukan secara swadaya, dikoordinir oleh Bapak Ali Mahmud selaku Ketua Poktan Sarirejo, setiap malam para petani melakukan gropyokan baik dengan menggunakan alat manual ataupun dengan tembak. Hasil yang didapat mencapai ± 1.500 ekor. Hingga saat ini, saat dilahan sudah ada pertanaman kisaran umur 14 HST (Hari Setelah Tanam) tetap dilakukan pengendalian OPT Tikus.  Tidak hanya dilakukan dengan 1 cara, namun dengan beberapa cara yaitu sanitasi lingkungan, gropyokan, pengemposan dan pengumpanan (menggunakan rodentisida).

  
 

Hari ini, Kamis – 11 Juni 2020, anggota petani Poktan Sarirejo mengadakan koordinasi pelaksanaan Gerdal OPT Tikus dengan cara pengumpanan. Dipandu oleh PPL dan POPT, kegiatan dilaksanakan di lahan Poktan Sarirejo. “Umpan dipasang disaat sore hari, di tempat dimana sering dilewati tikus. Umpan diberi alas dan dicampur dengan  sedikit dedak” demikian yang disampaikan Bapak Satuman selaku POPT Kecamatan Sumobito. “Kunci pengendalian hama tikus adalah serentak dan terus menerus” lanjut Pak Satuman.

Petani Poktan Sarirejo sangat pro-aktif dalam kegiatan pertanian. Kompak, mengutamakan kepentingan bersama, menjaga nilai-nilai kearifan lokal dan gotong royong.

Gerakan pengendalian hama tikus saat ini menggunakan rodentisida “Petrokum” yang di peroleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. 

Kedepan, Poktan Sarirejo akan mengupayakan pembuatan pagupon Burung Hantu untuk pengendalian hama tikus secara alami. Disamping itu juga untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem di lahan pertanian. Efeknya memang tidak bisa langsung terlihat, namun jangka panjang jika keseimbangan ekosistem di lahan terjaga maka tidak terjadi ledakan populasi OPT. 

Maju Terus Pejuang Pangan Indonesia. (Ika Kurnia Setyorini – PPL Kecamatan Sumobito)

#Sumobitobangkit