TETAP DEKAT DENGAN TEKNOLOGI
DITENGAH PANDEMI COVID-19
“KALIAN DI RUMAH AJA,
KAMI TETAP MENANAM UNTUK PANGAN KALIAN”
Budugsidorejo.
Indonesia dan negara-negara di dunia ini sedang menghadapi cekaman wabah covid-19. Anjuran pemerintah untuk tetap #dirumahaja harus disiplin dilakukan guna memutus rantai sebaran virus tersebut. Namun disis lain kebutuhan pangan masyarakat harus tetap terpenuhi. Melalui kementrian pertanian himbauan untuk “kegiatan pertanian harus tetap berjalan” membuat aktivitas petani di pedesaan harus tetap berlangsung. Pun demikian di Kecamatan Sumobito – Kabupaten Jombang – Propinsi Jawa Timur.
Saat ini memasuki Musim Kemarau I (MK I). Di hamparan lahan persawahan pun sudah mulai sarat aktivitas. Curah hujan di bulan Mei hingga Juni diprediksi masih cukup tinggi, mendukung untuk sebagian besar hamparan sawah ditanami padi kembali setelah panen Musim Penghujan (MP).
Kelompoktani Budug, yang berdomisili di Desa Budugsidorejo – kecamatan Sumobito tampak sedang sibuk dalam pembuatan pembibitan padi di pekarangan rumah. Praktis, efektif dan efisien. Itulah yang menjadi pertimbangan ketika mereka beralih sedikit demi sedikit ke arah pertanian modern dengan menggunakan mesin.Persemaian tidak perlu dilakukan di hamparan sawah. Bibit umur 15 hari sudah bisa pindah tanam.
![]() | ||||||
![]() | ||||||
![]() | ||||||
Dipelopori oleh Bapak Hadi Kuswoyo selaku Gapoktan Budugsidorejo, dengan menangkap peluang bisnis di masa pandemi ini, beliau mampu mengembangkan usaha tanam mesin. “kalau pakai mesin tanam, 1 mesin dalam 1 hari mampu mengerjakan luasan sawah boto 500-600 (red: 0,8ha). Itu sudah termasuk sulam bagian tepi galeng” demikian dituturkan oleh Pak Hadi Kuswoyo.
Satu mesin tanam dikerjakan oleh 3 orang. Dan hingga saat ini kuwalahan menerima permintaan tanam baik dalam desa, luar desa, bahkan hingga luar kecamatan Sumobito. Beliau juga menambah luas lahan yang digunakan untuk melakukan persemaian. Semula hanya di pekarangan belakang rumah dan beberapa rak di halaman depan rumah. Saat ini, untuk permintaan tanam hingga luar kecamatan tidak mencukupi.
Dengan demikian tidak hanya percepatan tanam saja yang terlampaui, namun peluang usaha untuk petani milenial pun sudah di depan mata. Tetap terbuka untuk setiap inovasi teknologi, demi mewujudkan pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern. [Ika Kurnia S – PPL Kec. Sumobito]
![]() | |||||
![]() | |||||
![]() | |||||





